Selasa, 26 April 2011 |
0
komentar
Lakon Remaja
TERBELENGGU
Karya H. ADJIM ARIJADI
DALAM SEBUAH RUANG TENGAH YANG CUKUP MEWAH. ADA DUA PINTU YANG MENGHUBUNGKAN RUANG LAIN DAN KEHALAMAN LUAR. SATU PERANGKAT KURSI TAMU DAN SATU KURSI GOYANG DEKAT JAM DINDING.
SEORANG IBU TIDUR TERLENA DI KURSI GOYA
NG. JAM BERBUNYI 12 KALI. SEORANG AYAH MUNCUL DARI RUANG DALAM DALAM PAKAIAN TIDUR. SI AYAH TERUS SAJA MENENGOK KAMAR TIDUR ANAK-ANAKNYA, KEMUDIAN IA BURU-BURU MEMBANGUNKAN SI IBU YANG TERTIDUR DI KURSI GOYANG.
AYAH (Membangunkan Ibu)
Bu, hei, bangun.
IBU MENGGELIAT SAJA
AYAH
Astaga ? Hei, Bangun.
IBU
DENGAN RASA MALAS
AYAH
Katanya giliran jaga. Mana mereka, mana ?
IBU
Siapa ?
AYAH
Kurang ajar ! Masih juga bertanya ! Kemana mereka pergi ?
IBU
Siapa yang pergi ?
AYAH
Lihat di kamar tidurnya. Dan lihat pintu itu.
IBU
Asstgfirullah. Bangsat. Kurang ajar. Sundal !
AYAH
Yah. Menyumpahlah terus. Kalau anakmu itu seperti sundal, lalu engkau ibunya, apa nama nya ?
IBU
Mh! Maunya bertengkar saja. Yang penting bagi kita adalah mencarinya!
AYAH
Apa! Malam-malam begini, kau suruh aku mencarinya ? ini adalh tugas yang berjaga !
IBU
Kau kira, mereka itu Cuma anak ku sendiri ?
AYAH
Kalau begitu telepon polisi. Beri mereka uang. Perintahkan mereka untuk mencarinya.
IBU
Pak. Mereka adalah anak-anak kita dan kejadian ini masih dalam rahasia rumah tangga. Kenapa mesti memberi tahu polisi ?
AYAH (Langsung Ambil Gagang Telpon)
hallo, ya…hallo. Selamat malam…… apakah benar di situ POS SEKTOR POLISI KECAMATAN ?......... terimakasih…….. begini pak…….. ya……. O, disini, nomor 68007. jalan james bond…….. apa ? ……oh, bukan. Jangan main-main pak. Saya bukan rooger more. Ini serius pak. Ya…….. apa? E, begini pak polisi. Dua orang anak gadis saya hilang…. Apa?..... oh, bukan. Bukan di curio rang. Tapi mereka pergi malam-malam, tanpa ijin kami orang tuanya…… tentu…. Ya? Hallo……. Begitu? Itu baik sekali pak. Silahkan ……..
(Tiba-Tiba Kedua Puteri Nya Muncul, Si Ayah Menyumpah Sedang Hubungan Telepon Belum Putus).
Bangsat ! jahannam !
(Baru Sadar Kata Kata Itu Sampai Ketelinga Polisi)
oh, maaf pak. Saya bukannya…….. yah. Maaf pak.
(Meletakan Gagang Telepon Dengan Cepat)
kurang ajar. Anak jadah!
IBU
Sudahlah pak. Yang penting mereka sudah kembli.
AYAH
Semua ini gara-gara engku sendiri. Salah didik!
IBU (EMOSI)
apa? Salahku? Akusalah didik?
AYAH
yah!
IBU
Lastari, nora, ayoh masuk kamar tidur. Ayahmu harus ku hajar sekarang juga. Harus ku beri pelajaran dia agar menjadi ayah yang baik.
LASTARI
Ibu. Tak baik rebut-ribut tengah malm begini.
NORA
Betul, yah. Nanti orang bilang, keluarga kita tak bermoral. Tak berpendidikan.
AYAH
Kurang ajar! Masih saja menasehati orang tua? Semua ini gara-gara kamu dan kamu dan ibu mu itu!
IBU
Diam! Mau menang sendiri! Lastari, nora, masuk kamar kataku.
AYAH
Dasar perempuan. Bikin pusing otak laki-laki.
IBU
Oh, kau salah kan kaum perempuan hah? Kalau bukan karena engkau, anak-anak yang kau katakana kurang ajar ini, tidak akan lahir ke muka bumi ini. Laki-laki maunya bikin anak melulu, tapi tidak pernah berbuat baik terhadap anak-anak.
AYAH
Apakah kau kira, aku sebagai laki-laki tidak bias mendidik anak-anak? Kalau saja tidak engku rusak system pendidikan ku, anak-anak kita ini tidak akan jadi sundal bolong.
LASTARI
Ayah menuduhku sundal bolong?
NORA
Saya tidak terima, saya akan adukan ayah ke polisi. Saya merasa terhina.
TERDENGAR KETUKAN DI DEPAN PINTU
IBU
Siapa ?
POLISI (Suara Di Luar)
saya polisi.
IBU
Polisi?
AYAH
Siapa yang panggil polisi?
IBU
mh. Masih saja bertanya.
POLISI (Kembali Mengetuk Pintu)
boleh saya masuk ?
AYAH
Sebentar!
IBU (Setengah Berbisik)
saya sudah sarankan agar urusan keluarga jangan di tangani polisi. Memalukan.
POLISI LEBIH KERAS MENGETUK PINTU
IBU
Ya! Baik saya akan persilahkan polisi itu masuk.
SEGERA MENUJU PINTU
POLISI
Selamat malam.
IBU
Selamat malam. Silahkan masuk.
(Polisi berada di ruangan tamu. Di pandangin satu persatu dari ayah, ibu, kemudian nora dan lastari)
Dan kau berdua, memang betul tidak di rumah?
LASTARI
Betul pak. Sedang keluar.
AYAH
Bukan main, jaman terlalu moderen, seorang anak sudah berani menuntut ayahnya di depan pengadilan.
NORA
Kata-kata ayah sangat menghina saya, kata-kata itu sama saja dengan memperkosa kegadisan saya.
AYAH
Percuma saja bangku sekolah, kalau tidak bias membedakan antara penghinaan dengan pemerkosaan. Memperkosa itu adalah merusak perawan perempuan, tahu?
POLISI
Kemana?
LASTARI
Kami akan menghadapi ujian pak, oleh karena itu, kami harus belajar bersama-sama teman.
POLISI
Di mana?
LASTARI
Di rumah teman.
POLISI
Dan tidak memberi tahu orang tua?
NORA
Untuk apa?
POLISI
Untuk apa? Begitu jawaban adik? Orang tua, adalah pengasuh mu, pendidik dan bertanggung jawab dalam segala hal.
NORA
Tapi, bila minta ijin pasti tidak akan di ijinkan pak.
POLISI
Tidak mungkin, untuk tujuan baik, orang tua pasti mengijinkan. Tapi apa benar, ibu melarang anak-anak keluar rumah?
IBU
Tiap malam saya harus jadi polisi seperti bapak, harus jaga dan sampai tertidur di kursi.
POLISI
Jaga dan tidur di kursi? Maksudnya menunggu anak-anak pulang dari belajar malam hari?
NORA
Bukan pak, ibu harus berjaga di kursi itu untuk menjaga kami jangn sampai keluar malam.
LASTRI
Kami harus pergi dengan diam-diam. Kalau tidak, kami tidak di bolehkan pergi selai pergi kesekolah.
NORA
Kami seperti di penjarakan di rumah ini pak. Tidak boleh bergaul di luar rumah, tidak boleh ikut kegiatan di luar sekolah.
IBU
Dan saya ibunya, harus berjaga tiap malam.
NORA
Dan bapak seenaknya main perempuan di night club.
AYAH (Terperanjat)
kurang ajar!
POLISI
Apa benar pak?
AYAH
Saya sudah bosan tinggal di rumah ini.
IBU
Juga aku, ibu anak-anak, merasa tak sanggup di permainkan seperti murahan malam ini juga. Yah. Malam ini juga aku minta cerai, dan aku mau meninggalkan rumah mereka ini.
NORA
Aku mau ikut bu?
LASTARI
Akhirnya kita terpecah berkeping-keping. Tidakkah bias di beri jalan keluar yang baik?
IBU
Tidak bias. Aku minta cerai. Dan kau lastari, silahkan, mau ikut ibu mu atau ikut ayahmu yang jahanam itu?
POLISI
Begini saja, apakah bapak mau mengakui kesalahan bapak?..........
AYAH
Saya merasa bersalah. Dan saya minta maaf pada ibu, pada isteri dan pada nora.
POLISI
Nah, kalau begitu selesailah sudah. Kalian harus menerimanya. Kita sebagai umat beragama harus siap memaafkan kesalahan sesamanya. Lebih-lebih yang meminta maaf itu adalah dari kalangan keluarga. Tuhan maha pemurah, penyayang dan maha pemaaf. Ibu mau memaafkan suami ibu?
IBU
Hati ku panas seperti kena bara.
AYAH
Ibu, aku memang salah, maafkanlah bu…….lastri, nora, maafkanlah ayah.
POLISI
Nah. Untuk kelanjutan dari penyelesaian ini, saya serahkan saja kepada kalian. Inilah puncak dari sikap satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Keselamatan rumah tangga kalian ini, terletak pada kalian sendiri. Kuncinya adalah saling memaafkan. dan penyelesaian ini bukan tugas saya. Saya harus kembali ke pos penjagaan, selamat malam.
POLISI KELUAR
IBU (Fauze)
lastri….. nora …… kalian boleh pilih, ibu atau ayah yang kalian pilih, harus kalian dekati………….
FAUZE
NORA
Saya pilih ibu
MERANGKUL IBU
AYAH
dan aku? …………….…….
(Fauze)
kalau begitu, aku juga, ikut ibumu
MENDEKATI.
IBU (Menjauh Bersama Anak-Anak)
Engkau sudah ku maafkan.
NORA
Aku juga memaafkannya bu?
LASTRI
Semua kita memaafkannya.
AYAH
Terimalah kehadiran ku kembali. Aku bersumpah tidak akan berlaku kejam terhadap kalian. Apa saja kehendak kalian untuk semua kegiatan yang bertujuan baik akan ku ijinkan. Dan kesalahan ku kepada ibu, akan ku perbaiki, aku tidak akan melakukannya.
IBU
Kesalahan adalah kesalahan, dan dosa tetap dosa, sekali pun tuhan tetap memberi ampun. Juga kesalahan terhadap sesama. Aku memaafkannya. Tapi sebagai imbalannya, ayah kalian akan ku hukum sendiri di kamrnya selama enam bulan tahanan. Lastri, nora. Mari tidur.
SEMUANYA MASUK
AYAH (Tinggal Sendiri)
perempuan. Selalu mau menang sendiri. Kalau bukan perempuan, otak laki-laki ini tidak akan berputar, oh tuhan, kenapa kau mesti hadirkan perempuan di muka bumi ini?
SELESAI
0 komentar:
Posting Komentar